Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Aspergillus fumigatus. Penyakit ini sering menginfeksi anak ayam broiler komersial yang berumur kurang dari tiga minggu. Bahkan, infeksi bisa terjadi sejak anak ayam menetas karena telur tetas yang ditetaskan sudah terinfeksi jamur.
Gejala
1. Anak ayam akan sukar bernapas, terlihat mengantuk, sayap terkulai, ayam tidak aktif, dan napas seperti dari daerah pantat.
2. Kadang-kadang, leher terlihat seperti didorong ke belakang, terjadi ataxia (gerakan yang tidak terkoordinasi atau sempoyongan), lemas, dan terjadi paralysis (kelumpuhan).
3. Mengalami diare (mencret), anorexia (kesulitan bernapas), dan ayam menjadi kurus.
4. sering menyerang bagian paru-paru dan kantong udara (air sac), sehingga pada kedua organ ini tampak nodul keras berwarna kuning (seperti butiran kecil jagung), abu-abu, atau hitam. Jaringan lain yang sering ditumbuhi nodul adalah trakea (biasanya di bagian syrinx), peritoneal cavity, hati atau otak.
Penyebaran
Jamur Aspergillus fumigatus menyebar dalam bentuk spora. Spora ini bisa menyebar melalui telur tetas yang masuk ke dalam telur. Jika kondisi dalam telur ideal untuk pertumbuhan jamur tersebut, selanjutnya jamur akan menginfeksi embrio. Telur akan tampak hijau saat di-candling. Jika telur yang terinfeksi pecah, banyak spora yang akan dilepaskan dan akan mengontaminasi seluruh lingkungan hatchery. Akibatnya, anak ayam yang baru menetas akan terinfeksi parah.
Pencegahan
1. Menjaga kebersihan di lingkungan penetassan (hatchery) atau di kandang pemeliharaan.
2. Jika penyakit dapat diketahui lebih dini, pisahkan ayam dan tempat yang terinfeksi. Dengan tindakan tersebut, penyebaran Aspergilosis akan bisa teratasi dan tidak akan menyebar terlalu jauh.
3. Pakan yang berjamur dan litter yang sudah lama harus dibuang. Sebaiknya litter menggunakan sekam yang kering, bersih, dan segar. Pakan yang diberikan harus bebas dari jamur.
4. Peralatan produksi seperti tempat pakan dan minum harus dibersihkan dan didesinfeksi.
5. Jika perlu, tingkatkan sirkulasi udara di dalam kandang dan mengontrol kelembapan untuk menghambat penyebaran spora di udara.
Pengobatan
1. Penyakit ini belum ada obatnya, tetapi bisa mencoba memberikan nistatin atau amphotericin-B. Pemberian antibiotik hanya berfungsi untuk mencegah penyakit ikutan.
2. Berikan tembaga sulfat (trussi) yang dicampur bersama air minum dengan dosis 0,5 gram per liter air. Berikan selama 3 - 5 hari. Tembaga sulfat bisa juga digunakan untuk menyemprot lantai, mencuci peralatan, dan litter yang sudah terkantaminasi oleh Aspergillus fumigatus.
Dapatkan berita seputar ayam hanya di rajasabungs128
BalasHapus