Halaman

Ciri-ciri Perekonomian Uang

Suatu perekonomian yang menggunakan uang sebagai perantara dalam kegiatan tukar-menukar (perdagangan) dikenal sebagai perekonomian uang. Boleh dikatakan seluruh masyarakat yang terdapat di dunia ini perekonomiannya mempunyai sifat-sifat yang dapat digolongkan sebagai perekonomian uang.
Namun demikian sampai dimana pentingnya uang dalam tiap-tiap masyarakat tersebut adalah berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Dalam perekonomian subsisten uang tidaklah terlalu penting peranannya karena kegiatan perdagangan masih sangat terbatas. Sedangkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang, uang sangatlah penting sekali peranannya. Secara umum dapat dikatakan bahwa kemajuan perekonomian akan menyebabkan peranan uang menjadi semakin penting dalam perekonomian.
Mengapakah uang menjadi bertambah penting peranannya apabila perekonomian menjadi bertambah maju ? Alasannya adalah karena makin maju suatu perekonomian maka makin penting peranan kegiatan perdagangan dalam perekonomian tersebut. Dalam perekonomian susbsisten perdagangan adalah terbatas, karena produksi yang dihasilkan adalah terutama untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Dengan demikian hanya sebagian kecil saja dari hasil produksi akan diperjualbelikan di pasar. Dalam perekonomian yang lebih maju, corak kegiatan ekonomi tidak seperti itu lagi. Penggunaan uang telah memungkinkan mereka melakukan spesialisasi, yaitu setiap orang tidak lagi menghasilkan semua barang dan jasa yang diperlukannya tetapi mengkhususkan kepada menghasilkan barang atau jasa yang dapat disediakannya dengan lebih efisien. Seorang petani tidak perlu lagi membuat alat-alat pertanian dan alat-alat rumah tangga sendiri dan sebaliknya seorang tukang tidak perlu menghasilkan bahan-bahan makanan yang diperlukannya. Kedua belah pihak akan memperoleh manfaat jika petani menumpukan kegiatannya kepada menghasilkan bahan makanan dan seorang tukang menghasilkan alat-alat pertanian dan peralatan (perabot) rumah tangga dan kemudian kedua pihak saling bertukar-tukar barang-barang tersebut.

Faktor-Faktor Produksi

Yang dimaksudkan dengan faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor-faktor produksi adakalanya dinyatakan dengan istilah lain, yaitu sumber-sumber daya. Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian akan menentukan sampai di mana suatu negara dapat menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan kepada empat jenis, yaitu :

1. Tanah dan sumber alam
Faktor produksi ini disediakan oleh alam. Faktor produksi ini meliputi tanah, berbagai jenis barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit tenaga listrik.

2. Tenaga Kerja
Faktor produksi ini bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat dalam perkenomian. Pengertian tenaga kerja meliputi juga keahlian dan keterampilan yang mereka miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja dibedakan kepada tiga golongan berikut :
  • Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah pendidikannya dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan.
  • Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dari pelatihan atau pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu dan ahli mereparasi TV dan radio
  • Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu seperti dokter, akuntan, ahli ekonomi dan insinyur.
3. Modal
Faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang mereka butuhkan. Beberapa contohnya adalah sistem pengairan, jaringan jalan rayam bangunan pabrik dan pertokoan, mesin-mesin dan peralatan pabrik dan alat-alat pengangkutan.

4. Keahlian Keusahawanan
Faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Dalam menjalankan suatu kegiatan ekonomi, para pengusaha akan memerlukan ketiga faktor produksi yang lain yaitu tanah, modal dan tenaga kerja. Keahlian keusahawanan meliputi kemahirannya mengorganisasi berbagai sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.

Bidang Studi Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi yang sudah cukup lama berkembang. Sebagai satu bidang ilmu pengetahuan, perkembangannya bermula sejak tahun 1776, yaitu setelah Adam Smith seorang pemikir dan ahli ekonomi Inggris-menerbitkan bukunya yang berjudul "An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations". Beberapa pandangan dalam buku beliau masih tetap mendapat perhatian dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi pada masa kini. Adam Smith dapat dianggap sebagai "Bapak Ilmu Ekonomi".

Sebelum era Adam Smith sebenarnya sudah banyak pemikiran-pemikiran yang dikemukakan mengenai persoalan-persoalan ekonomi yang dihadapi oleh suatu negara. Tetapi tulisan-tulisan itu tidak dikemukakan secara sistematik. Topik-topik yang dibahas masih terbatas dan belum ada analisis yang menyeluruh tentang berbagai aspek kegiatan pemikiran-pemikiran ekonomi masih belum dapat dipandang sebagai satu cabang ilmu yang berdiri sendiri.

Dalam dua abad setelah zamannya Adam Smith dunia telah menjadi sangat berkembang. Dalam masa hidup Adam Smith, revolusi industri baru saja akan bermula. Sekarang ini kegiatan industri sudah sangat canggih dan teknologi yang digunakan sudah sangat berbeda dengan yang terdapat pada zamannya Adam Smith. Juga organisasi perusahaan sudah jauh lebih kompleks dan sistem kegiatan memproduksi sudah jauh lebih rumit. Corak kegiatan perekonomian negara secara kesseluruhannya juga sudah sangat berbeda. Pertumbuhan dan modernisasi kegiatan ekonomi di berbagai negara sangat mempengaruhi perkembangan pemikiran-pemikiran ekonomi sejak penerbitan buku Adam Smith seperti dinyatakan di atas.

Pada masa ini berbagai analisis dalam ilmu ekonomi telah menjadi lebih kompleks dan memberi gambaran yang lebih lengkap mengenai kegiatan suatu perekonomian. Secara garis besarnya, analisis utama dalam ilmu ekonomi dapat dibedakan kepada dua bentuk teori mikroekonomoi dan teori makroekonomi.