Sebelum memutuskan untuk membuat kandang ayam, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu :
1.
Jenis Usaha, kandang yang akan dibangun harus disesuaikan dengan jenis usaha ayam. Contohnya tipe kandang untuk usaha ayam broiler komersial (Commercial farm) tentu akan berbeda dengan tipe kandang untuk usaha ayam broiler pembibitan (breeding farm). Perbedaan tersebut bisa dari konstruksi, tipe, bentuk kandang, dan kekuatannya.
2.
Skala Usaha, rencana besarnya skala usaha yang akan dijalankan tentu akan berpengaruh terhadap jumlah, tipe, dan luas kandang yang akan dibangun. Modal yang tersedia, akan berpengaruh terhadap jenis bahan bangunank yang akan dipakai, tipe kandang, besar kandang, konstruksi, dan skala usaha.
3.
Lokasi, untuk usaha peternakan ayam broiler komersial harus dicari lokasi yang dapat mendukung kelancaran usaha peternakan. Karena itu, ketika mencari lokasi harus memperhatikan letak tempat, luas lahan, toopografi, sumber air, dan akses jalan.
Dilihat dari letaknya, lokasi peternakan harus jauh dari pemukiman penduduk. Tujuannya untuk menghindari konflik dengan lingkungan akibat dari polusi bau atau polusi debu serta ayam terhindar dari kontaminasi penyakit yang dibawa manusia maupun binatang lainnya seperti ayam kampung, itik, entog, anjing, kambing, sapi, dan kerbau. Namun kenyataannya, banyak usaha peternakan ayam broiler komersial di sekitar lingkungan penduduk. Keadaan ini bisa terjadi jika penduduk lingkungan setempat mengizinkan dan keamanan terjamin.
Kandang ayam juga harus bebas dari penghalang sehingga pergerakan udara menjadi bebas. Kondisi ini bisa terjadi jika lahan untuk kandang lebih tinggi dibandingkan dengan tanah sekitarnya, permukaan lahan lapang, dan jauh dari pohon besar.
Selain itu, lokasi peternakan pun harus dekat dengan tempat pemasaran. Tujuannya untuk memperkecil resiko terjadinya penyusutan bobot badan ayam dan tingkat kematian. Selain itu, agar ayam tiba di lokasi penjualan lebih segar, biaya transportasi yang dikeluarkan rendah, dan waktu kedatangan bisa lebih awal.
Luasan lahan pun berpengaruh terhadap jumlah kandang atau luas kandang yang akan dibangun. Secara langsung akan berpengaruh terhadap skala usaha yang akan dijalankan, serta rencana pengembangan pada waktu yang akan datang.
Pembangunan kandang pun akan dipengaruhi oleh keadaan topografi suatu tempat. Kandang yang dibangun di daerah yang bergelombang atau berbukit tentunya akan berbeda dengan kandang yang dibangun di atas lahan yang datar.
Faktor lain yang harus diperhatikan ketika memilih lokasi peternakan adalah suber air. Di lokasi yang dipilih harus tersedia sumber air yang cukup, terutama pada musim kemarau. Air merupakan kebutuhan mutlak untuk ayam karena kandungan air di dalam tubuh ayam bisa mencapai 70%. Jumlah air yang dikonsumsi ayam tergantung dari jenis ayam, umur, jenis kelamin, berat badan ayam, dan cuaca
Akses jalan juga perlu dipertimbangkan ketika memilih lokasi peternakan. Pasalnya, jalan berperan penting karena banyak aktivitas yang berhubungan dengan transportasi, seperti pengiriman bibit ayam (DOC), obat-obatan, pakan dan pengankutan panen ayam. Jaringan listrik perlu diperhatikan karena berfungsi untuk menjalankan pompa air, peralatan kantor dan kandang (AC, komputer, automatic feeder, exhaust fan, dan mesin pencuci kandang), serta peneranggan. Jaringan telepon juga harus diperhatikan untuk mempermudah sarana komunikasi.
4.
Bahan baku yang tersedia, berpengaruh terhadap bentuk kandang dan umur kekuatan kandang. Contohnya, kandang yang terbuat dari bambu atau kayu, tentunya akan berbeda konstruksi dan bentuknya dengan kandang yang dibuat dari besi.
5.
Arah angin dan posisi sinar matahari pun haru dipertimbangkan ketika memilih lokasi peternakan. Daerah yang selalu ada angin sepanjang hari, tentu akan berbeda bentuk kandangnya dibandingkan dengan daerah yant tidak ada angin sepanjang hari. Hal yang sama, terjadi pada posisi arah sinar matahari. Kandang yang dibangun harus membujur ke arah barat timur sehingga sinar matahari tidak masuk ke dalam kandang sepanjang hari.
6.
Lingkungan di sekitar usaha peternakan ayam merupakan salah satu faktor terpenting dalam usaha dan menjadi jaminan kesuksesan usaha tersebut. Pendekatan kepada lingkungan masyarakat sangat penting sehingga bisa mendukung usaha peternakan ayam dan memberi izin untuk mendirikan usaha ayam baik untuk ayam pembibitan maupun ayam broiler komersial. Pemberian izin dari masyarakat di lingkungan calon lokasi peternakan merupakan awal dari proses pengurusan perizinan usaha berikutnya.
Interaksi yang harmonis antara pengusaha dan masyarakat bisa menjamin kelancaran usaha peternakan ayam broiler komersial. Banyak kasus yang terjadi di lapangan, akibat ketidakharmonisan interaksi antara pengusaha dengan lingkungan masyarakat sehingga usaha tersebut ditutup.
7.
Faktor keamanan juga perlu dipertimbangkan, karena tempat usaha ayam broiler harus aman dari segala gangguan, baik gangguan kriminal maupun gangguan keamanan lainnya. Beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk menjaga keamanan lokasi peternakan adalah menggunakan jasa satpam, menggunakan petugas kemanan luar, serta menjalin interaksi baik dengan tokoh masyarakat, masyarakat di sekitar tempat usaha, aparat pemerintah, dan aparat keamanan.
8..
Perizinan untuk setiap usaha ayam broiler komersial harus diurus. Jenjang perizinan di tingkat pemerintahan disesuaikan dengan skla usaha ayam tersebut. Tahapan proses perizinan dimulai dari surat persetujuan lingkungan masyarakat sekitar usaha, rekomendasi dari desa, izin prinsip dari pemerintah kabupaten, izin mendirikan bangunan dan amdal, surat izin usaha, dan surat izin gangguan atau HO. Izin ini diajukan kepada gubernur provinsi atau pemerintaha kabupaten di lokasi usaha ayam yang akan dibangun
9.
Iklim berpengaruh besar terhadap tipe kandang yang akan dibangun. Tipe kandang untuk daerah panas cenderung dipilih tipe kandang panggung atau kandang tertutup (closed house). Sementara itu, di daerah sejuk cukup menggunakan kandang dengan lantai semen atau kandang postal.