Halaman

Entrepreneur Dalam Kreativitas Bisnis

PENDAHULUAN

Salah satu paradigma dalam abad 21 adalah apa yang disebut dengan kreativitas. CEO sebagai Entrepreneur menerima kenyataan bawa ada seorang yang kreatif, namun tidak banyak orang dapat memanfaatkan kemampuan kreatif, karena pengalaman, pendidikan dan lingkungan sebagian besar telah terbiasa menekan imajinasi dari pada mengembangkannya.

Dunia akan membuka jalan bagi mereka yang tahu apa yang dinginkannya dan memiliki semangat untuk mengejarnya Buatlah tujuan-tujuan yang terfokuskan dalam keputusan strategic, sehingga anda merasa ditantang untuk mencapainya. Oleh karena itu, menggerakkan ide-ide baru dibuat dengan meminjam, menambah, menggabungkan, atau mengubah ide-ide yang lama. Sejalan dengan itu ingatlah bahwa menggerakkan ide-ide baru merupakan langkah yang dapat dipredeksi dan terjadi pada suatu waktu. Langkah tersebut mencakup seperti wawasan pertama, persiapan, pencetusan, peneranan dan pembuktan sangat penting untuk menggerakkan ide-ide baru.

Sudahkah anda memikirkan untuk menciptakan suasana bagi diri sendiri untuk menciptakan kreativitas ? Berikan daya dorong pada diri anda untuk menggerakkan ide-ide dan tantangan serta menyelesaikannya. Apakah anda mencatat ide-ide setelah menggerakkannya, dan menysihkan waktu dan tempat tertentu untuk menggerakkannya, bangunlah sutua kebiasaan secara teratur untuk mengelolanya dari krativitas individu menjadi kreativitas kelompok.

Entrepreneur sebagai CEO harus mampu bagaimana caranya memanfaatkan kreativitas karena dunia bisnis bergerak dengan perubahan yang cepat dalam pencarian yang baru. Kita harus siap memeriksa setiap melepaskan diri dari model kuno yang mengagungkan faktor-faktor produksi dan belum mengakui intelektual dan manusia sebagai aktiva, oleh karena itu kita harus menyambut prubahan, mengejar hal baru, sehingga sekarang bisnis mencari sebuah bentuk keunggulan yang disebut kreativitas individu dan kelompok untuk mendorong teciptanya inovasi organisasi. Jadi CEO harus mampu berperan untuk melaksanakan perubahan pola pikir untuk memikirkan hal-hal secara murni bersifat manusiawi yang terkait dengan inteletual kedalam imajinasi, inspirasi, kejeniusan dan inisiatif.

Dengan perubahan pola pikir tersebut diharapkan perubahan sikap dan perilaku dalam memandang kreatifitas oleh CEO sebagai orang yang mampu mendorong kreatif bisa melaju paling cepat dengan menggunakan untuk memotivasi dalam keleluasaan dan kebebasan yang diibaratkan menggunakan bahan bakar yang beroktan tinggi sehingga mampu dalam usaha untuk mengilhamkan kekuatan kreativitas bisnis.

BAGAIMANA MEMANFAATKAN DAYA KREATIFITAS

Langkah awal yang perlu dipikirkan adalah memeriksa apa yang telah terjadi atas daya kreatifitas sebelumnya yang menyangkut hal-hal yang dipelajari mengenai : 1) fakta sebenarnya 2) adakah penghargaan yang diberikan kepada pencetus ide 3) dalam situasi yang bagaimana ide tersebut dicetuskan 4) adakah kejelasan dari rancangan sistem (input – proses – output) 5) pemantauan atas rancangan sistem yang dilaksanakan 6) melaksanakan benchmarking (pematok dugaan) 7) sistem sumber daya manusia 8) mengevaluasi total sistem dalam pemahaman mengilhamkan kapital kreatif menjadi wawasan.

Beritik tolak dari hasil pemeriksaan yang diutarakan diatas, maka usaha-usaha mengelola kreatifitas bisnis menjadi suatu kenyataan diperlukan arah pemikiran mengenai :

Pertama, menggerakkan dan memproses gagasan :
Dapat menangkap kekuatan pikiran untuk mendorong anda dalam "memahami dan menyalahkan kemampuan kreatif bisnis anda" melalui langkah-langkah pemikiran yang kita sebut dengan 1) wawasan pertama 2) persiapan 3) pencetusan 4) penerangan 5) pembuktian.

Sejalan dengan pikiran diatas ciptakan suasana kreatif untuk diri sendiri, maka gerakkan pikiran yang terkait dengan 1) memberikan rangsangan bagi diri sendiri 2) berpikirlah secara visual 3) mau menerima ide-ide baru 4) mengadakan pembaharuan dengan semangat suka bermain 5) pusatkan satu hal pada satu saat.

Untuk menumbuhkan semangat yang berkelanjutan diperlukan untuk "bekerja sama untuk mencapai imajinasi" melalui pemahaman dalam sikap dan perilaku yang terkait dengan 1) pilihlah waktu dan tempat untuk berpikir ; 2) yakinlah ada sesuatu pendorong bagi anda dalam bekerja sama ; 3) bertemu dan berpikir bersama-sama ; 4) kembangkan berpikir sendiri ; 5) bertemu lagi dan memilih pemecahan yang memuaskan ; 6) menahan diri dari perdebatan.

Dengan memperhatikan pikiran diatas, maka cetusan imajinasi dapat digerakkan dengan teknik bertanya dengan langkah 1) pisahkan subjek atau masalah yang ingin anda pikirkan ; 2) buatlah serangkaian pertanyaan tentang setiap langkah dari subjek atau masalah kedalam pertanyaan yang direncanakan yaitu apakah yang dapat ditambahkan ? ; apa kegunaan lain dari benda ini ? ; apalagi yang dapat diubah ? ; bagaimana memanfaatkan barang-barang yang terbuang ? ; bagaimana membuat agar lebih menarik ? ; bagaimana membuat masalah menjadi lebih baik dan efisien ? ; apa yang dapat digantikan ? ; apa yang sebaiknya dikurangi ? ; dapatkah hal ini bekerja lebih cepat ? ; ide-ide apa yang dapat dikombinasikan ? ; bagaimana masalah ini dipersingkat ? ; apakah masalah ini dapat diatur kembali ? ; bagaimana jik ide ini tidak bekerja ?.

Langkah akhir dari dari aktivitas mnggeakan dan memproses gagasan adalah apa yang disebut dengan melaksanakan evaluasi, diperlukan pemahaman atas pedoman dan kreteria yang dipakai sejalan dengan adanya usaha untuk melaksanakan objektivitas sebaik mungkin, oleh karena itu perlu dipahami hal-hal yang menyangkut 1) mengeluarkan pendapat ; 2) dinginkan atau tenangkan dulu gagasan anda ; 3) kreteria utama mempertimbangkan ide-ide ; 4) apakah ide itu efektif ; 5) apakah ide itu efisien ; 6) apakah ide itu cocok dengan tujuan anda ; 7) apakah waktunya sudah tepat ; 8) apakah ide itu mudah dikerjakan ; 9) mengetes ide anda.

Kedua, menjernihkan hambatan dan melihat realita :
Keberhasilan kreatif binis sangat tergantung pada ketenangan pikiran dan sikap mental yang positip yang didukung oleh kemampuan menguasai diri sendiri sehingga ia mampu memusatkan pikiran, oleh karena itu prakondisi mental atas kreativitas binis bagi seorang pemula membutuhkan konsentrasi dan pemfokusan untuk melakukan coba-coba dan benar dalam usaha mengungkit imajinasi dan pengalaman bawah sadar.

Adakalanya dengan mengangkat humor yang cerdas dapat pula melepaskan jauh dari hambatan dari bakat, pengetahuan, cara yang benar, status quo dan kehadiran yang bersifat obsesif sehingga apa yang kita katakan perlunya prakondisi mental yang sejalan keinginan untuk mengetahui yang tidak tahu, sehingga pelaku bisnis perlu menumbuhkan kesadaran, oleh karena itu perlu menjernihkan pikiran kolektif untuk mencari masukan yang benar-benar baru dan provokatif dalam menumbuhkan dan mengembangkan kreatif.

Ketiga, mengembangkan tempat kerja kreatifitas :
Dapatkah anda membayangkan bagaimana menciptakan sebuah pulau imajinasi sebagai suatu kebutuhan dalam mengikuti arus gelombang perubahan, sehingga kebutuhan menyediakan tempat atau ruang yang memberi peluang bagi lahirnya kreatifitas bisnis merupakan tempat yang aman, informal dan kebebasan, untuk mendorong kemudaan, bebas dari gangguan.

Dengan tempat kerja dalam iklim yang kondusif akan mndorong orang mudah berkomunikasi dan juga mendorong usaha-usaha meningkatkan keterampilan sehingga struktur lebih bersifat terbuka, dengan demikian rancangan yang disesuaikan dengan tempat kerja yang sesungguhnya bisa menciptakan lingkungan yang nyata, bersifat fisik dan mendukung kegiatan kreatif.

Jadi dengan tersedianya tempat kerja yang kondusif, maka orang merasakan untuk mewujudkan realita yang berhasil sejalan dengan kesadaran yang besar dalam belajar menggunakan waktu untuk mendorong kedalam tindakan yang nyata dengan dampak meningkatnya pekerjaan kreatif bisnis menjadi kesenangan nyata dalam kehidupan.

Keempat, menumbuh kembangkan keyakinan :
Konsentrasi perlu kita jalankan tapi yang lebih penting adalah bagaimana menumbuhkan keyakinan sebagai pondasi dasar agar sikap dan perilaku mendorong berpikir terus menrus yang menunjukkan arah kelancutan apa yang kita pikirkan, maka disitulah terletak jalan menuju kesuksesan ke masa depan.

Oleh karena itu, sukses tergantung pada kemampuan anda dalam membangkitkan, mengilhami dan menanamkan respek dan keyakinan terhadao kekuatan kreativitas bisnis anda secara totalitas dalam suatu sistem, sehingga merupakan hal yang sia-sia dan munafik jika banyak bicara tentang kreativitas dan kemudian tetap memertahankan proses-proses yang mematikan imajinasi dan semangat.

Dengan pikiran itu, maka dengan kepemimpinan kolaboratif kedalam struktur, proses dan budaya yang mendorong untuk menyiapkan sebuah lingkungan yang bisa membakar antusiasme setiap orang dalam organisasi yang dapat memotivasi untuk mengirimkan pesan menghargai kreativitas secara konstan dan konsisten, oleh karena itu budaya kreatif tidak akan bisa tumbuh di dalam sebuah lingkungan yang autokratis.

Jadi bangkitkan dan kembangkan kepekaan melihat peluang, dialog spontan kedalam rencana yang sangat penting bukan sekedar rencana, ia perlu rencana yang positip sebagai komponen penting dalam budaya kreatif agar upaya upaya tersebut bisa menunjukkan penghargaan dalam kepemimpinan kolaboratif sehingga memberi anda keyakinan dan kepercayaan.

PENUTUP

Entrepreneur yang terus menerus memikirkan kebiasaan yang produktif sebagai CEO yang memiliki komitmen untuk tetap melaksanakan kepemimpinan kolaboratif berarti semakin banyak investasi yang anda miliki dalam usaha menumbuh kembangkan keyakinan anda.

Dengan keyakinan itu bayangan rasa takut dari pembicaraan pikiran yang menghalang anda untuk meningkatkan kemampuan berpikir intuitif menjadi pendorong untuk menjalankan dari apa yang direncanakan secara baik dalam kreativitas bisnis. Ini berarti anda menciptakan tantangan masa depan. Jadi CEO sebagai integrator dengan keyakinan itu akan mampu menyatukan kedalam sasaran, budaya dan strategi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar